Pada hari Minggu (15/9) yang lalu, Pondok Pesantren Modern Subulussalam di Padang Pariaman, Sumatera Barat mengadakan acara Silaturahim Akbar dan Wisuda Tahfizh. Acara ini bertujuan untuk menyoroti peran pesantren dalam mendukung perekonomian masyarakat. Selain talkshow, acara ini juga meliputi peresmian gedung dan fasilitas baru serta wisuda 102 santri yang telah berhasil menghafal Al-Qur’an.
Dalam pidatonya, Elidawati Ali Oemar, Ketua Yayasan PPM Subulussalam dan CEO Elcorps, menyatakan bahwa acara ini merupakan ungkapan terima kasih atas kemajuan dan prestasi yang telah diraih oleh PPM Subulussalam, baik dalam hal infrastruktur maupun pencapaian para santrinya.
Di Subulussalam, para santri juga dilatih untuk menjadi wirausaha yang mandiri melalui pendirian S-Mart. Ini merupakan bagian dari misi kota ini untuk membangun kemandirian ekonomi pesantren dan berkontribusi pada perekonomian umat. Kami berharap dapat melihat hasil positif dari inisiatif ini di masa depan.
Selain S-Mart, berbagai fasilitas lain juga diresmikan seperti mushala ruwaida untuk santri putri, kantin, dan UKP. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh yang memberikan talkshow tentang peran pesantren dalam ekonomi umat, dari sudut pandang pelaku usaha hingga pemerintah. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan pencerahan mengenai bagaimana stakeholder pesantren dan audiens dapat bersinergi dalam memajukan ekonomi umat.
Anggota DPR RI, Guspardi Gaus, M.Si, menekankan pentingnya pesantren untuk mengembangkan pola pikir mandiri dalam bidang ekonomi. Hal ini dapat membantu pesantren tidak hanya memproduksi banyak ulama tetapi juga menghasilkan pengusaha handal di masa depan.
Selain Guspardi, tamu undangan di acara tersebut juga meliputi Wakil Bupati Padang Pariaman Suhartri Bur dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Sumatera Barat serta Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah.
Acara yang diselenggarakan oleh Elcorps & Elfoundation berhasil meraih kesuksesan besar dengan lulusnya 102 santri hafizh. Dari jumlah tersebut, 19 berasal dari tingkat Aliyah dan 83 dari tingkat Tsanawiyah. Santri-santri ini menunjukkan prestasi yang luar biasa dengan menghafalkan 8 hingga 18 juz Al-Quran. Dalam pidatonya, Mahyeldi Ansharullah memberikan motivasi kepada para santri dan menyatakan pentingnya Al-Quran dalam kehidupan mereka. Ia juga menjanjikan hadiah bagi siapa saja yang berhasil menghafalkan 30 juz Al-Quran.