Ponpes Subulussalam Menyarankan Untuk Kemenperin Bisa Tepati Janji Untuk Menutup Pabrik Miras

Pondok Pesantren (Ponpes) Subulussalam Kresek, Tangerang, mengadakan pengajian mingguan yang diikuti oleh ratusan santri, pengajar, dan masyarakat pada tanggal 22 September 2024. Acara ini merupakan acara rutin yang diadakan ponpes untuk memperkuat hubungan komunitas dan meningkatkan pemahaman agama bagi para peserta.

Acara pengajian ini dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Subulussalam, Kiyai Amal Faihan Maimun. Beliau memberikan nasihat dan mengajak seluruh hadirin untuk berdoa bersama.

Dalam kesempatan tersebut, Kiyai Amal mengajak seluruh jamaah untuk bersama-sama memohon kepada Allah SWT agar pabrik minuman keras di Cikande, Serang segera ditutup. Kami juga berharap agar Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menepati janjinya untuk mencabut izin operasional pabrik miras di wilayah Serang, Banten.

Dengan harapan agar tidak ada lagi pabrik serupa yang berdiri di Provinsi Banten, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, beliau menaruh saling.

Bersama, kami berdoa kepada Allah SWT agar usaha kami untuk menutup pabrik minuman keras ini berhasil. Kami juga berharap agar Kementerian Perindustrian memenuhi janjinya. Semua orang di Banten tidak menginginkan adanya pabrik miras yang dapat merusak moral generasi muda. Ini adalah bukti dari perjuangan kita semua untuk melindungi nilai-nilai yang dihormati oleh masyarakat kita.

Pengajian rutin ini bukan hanya untuk memperluas pemahaman agama, tetapi juga sebagai forum untuk memperkuat tekad bersama dalam memperjuangkan nilai-nilai moral dan keagamaan di masyarakat. Hal ini merupakan upaya kami untuk mencapai masyarakat yang lebih baik, berdasarkan ajaran-ajaran agama yang benar dan bermanfaat.

Sebagai Kiyai Amal dan Kepala Bidang Hukum dan Politik di ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) Banten, saya ingin mengingatkan para jamaah tentang pentingnya terus berdoa dan berjuang untuk kebaikan bersama. Mari kita sama-sama menjaga wilayah Banten agar tetap bersih dari hal-hal yang merusak tatanan sosial dan keagamaan.

Kegiatan pengajian ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiyai Amal Faihan Maimun dan didoakan juga oleh seluruh jemaah yang hadir sebagai ungkapan kesatuan dan keselarasan.

Dengan berdoa bersama, kami berharap masyarakat Banten akan memiliki semangat yang lebih kuat dan harapan yang lebih tinggi dalam menuntut keadilan dan perlindungan bagi generasi masa depan dari bahaya pabrik alkohol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *