Laboratorium di pondok pesantren Subulussalam Palembang yang terletak di Jalan KH.Balqi Banten 3 RT 03/01 Kelurahan 16 Ulu Kecamatan SU II, Palembang, hancur akibat kebakaran.
Pada Rabu (24/9/2024) sekitar pukul 11.30, sebuah kejadian bahagia terjadi.
Kejadian kebakaran ini pertama kali dilihat oleh Suari (50), yang melihat adanya asap hitam keluar dari gedung laboratorium Pondok Pesantren Subulussalam.
Ketika Suari panik, dia segera meminta warga dan siswa untuk memeriksa asal muasal asap.
Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata terbukti bahwa ada kebakaran yang terjadi. Sauri langsung berteriak meminta bantuan.
“Tolong! Ada kebakaran!” seru Sauri panik.
Ketika Sauri mulai berteriak, warga sekitar langsung bereaksi dan bergegas untuk membantu. Dengan alat apa pun yang mereka miliki, mereka bergotong royong untuk memadamkan api yang sudah mulai berkobar.
Kami beruntung karena pesantren segera menghubungi petugas PBK dan pihak kepolisian.
Setelah PBK tiba, api yang mengamuk dapat dipadamkan.
Sauri mengungkapkan, “Saya sangat terkejut ketika melihat asap hitam berasal dari pondok pesantren yang berada di dekat gedung laboratorium. Saya menjadi panik dan berteriak meminta pertolongan.”
Setelah kejadian itu, Kepala Sekolah Ahmad Ibnu Hajad (35) mengalami kesulitan dalam bernapas. Namun berkat evakuasi yang dilakukan, korban saat ini berada dalam kondisi sehat.
Konfirmasi polisi: Kapolsek SU II, Palembang, Kompol Bayu Arya Sakti, telah memastikan bahwa kebakaran tersebut terjadi.
Setelah menerima laporan tersebut, petugas dari Polsek SU II Palembang dan Piket Reskrim Polrestabes bersama Inafis segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan memadamkan api bersama warga dan petugas PBK. Menurutnya, kerjasama semua pihak sangat membantu dalam penanganan situasi tersebut.
Menurut Bayu, kebakaran diduga disebabkan oleh meledaknya kompor gas.
Meskipun tim labfor Polda Sumsel sedang menyelidiki masalah ini, tidak ada korban yang dilaporkan. Laboratorium pesantren hancur akibat kebakaran yang terjadi.